Media sosial telah menjadi gaya hidup kita. Di kantor, jalan, transportasi, bahakan ada yang samapai toilet, tak terlepas dari media sosial. Sosial sudah tidak hanya menjadi kebutuhan tetapi sudah menjadi gaya hidup. Aduh, bahaya, nih? Banyak kasus kriminal dari media sosial, kan? Tapi, kalau tidak ada media sosial seperti di hutan belantara tidak tahu info apapun. Lalu bagaimana kita menyikapi media sosial?
Kok lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya? Ah, berarti serem, ah. Aku mau puasa medsos aja!
Yakin, bisa?
Medsos bukan barang yang haram. Media sosial hanyalah alat yang dapat mempermudah hidup kita. Tinggal kita saja, mau berbuat positif atau negatif. Perlu kecakapan agar bermedia sosial bisa menghindari dampak negatifnya
Lalu, caranya bagaimana, dong?
Hindari yang menjadi Dampak Negatif - Subtitusi dengan Kegiatan lain yang Tak Kalah Asyik!
Kita tidak bisa menuntut orang lain lebih dulu. Mungkin, wajah kita serem! Kitma bisa memulainya lebih dulu dengan cara menyapa lebih dahulu. Misal, jika berjalan di depan orang, kita menundukkn kepala, tersenyum, dan mengucapkan salam.Ketika di tempat baru, seperti seminar, sebelum update status berkenalan dengan orang di sebelah kita terlebih dahulu. Di rumah, ketika mengobrol dengan orang tua lihat buku orang tua kita. Jangan sampai kita melihat orang tua saat dia sudah tak bernyawa!
Jadi, yuk mulai dari diri kita sendiri untuk lebih dekat dekat yang sebenarnya dekat :)
Bagaimana dengan narsis? Narsis nggak boleh? Aduh, ribet sekali hidup ini. Tentu saja kalau kadarnya masih wajar tidak apa-apa. Tapi, kalau berlebihan orang jadi risih. Nah, kalau kita memang hobi memoto, lebih baik belajar fotografi saja. Jadi, kita bisa memoto banyak objek dengan kulitas bagus dan tidak membosankan.
Update status itu hukumnya kudu! Tapi jangan sampai menarik perhatian penjahat untuk mengikuti kita. Tentu saja setiap orang dan pertemanannya mempunyai style masing-masing untuk update status. Yang penting update status tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Jangan samapai gara-gara status kita masuk bui.
![]() |
Sumber : Cakap Bermedia Sosial, Kominfo : 2016, Hal. 23 |
Semua orang tentu saja pernah benci dengan orang. Kita juga tentu saja pernah dibenci orang, kan? Sebnarnya orang yang jahat sudah pasti ada yang membalasnya. Orang yang bersalah sudah pasti akan gelisah. Yakin saja. Jika ada orang yang sangat menyebalkan, daripada diumbar di media sosial, lebih baik diungkapkan dalam bentuk lagu yang indah, atau luapkan ke bidang kreatif.
Abang Mark aja patah hati bisa bikin facebook, kita bisa dong bikin yang lain.Daripada perang sosmed dan saling bully, lebih baik ungkapkan dengan hal yang positif.
Hal yang sangat meresahkan saat ini adalah merebaknya pornografi. Pornografi, judi online, penipuan, kebencian, penculikan, dan perbuatan tercela lainnya tidak akan mengganggu kehidupan kita jika kita meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan. Saya percaya bahwa semua agama mengajarkan kebaikan.
Jika pornografi berbentuk phising, malware, atau spam, langsung saja serahkan ahlinya untuk menyelesaikannya.. Jangan lupa pelajari agar kita tidak terkena phising, malware, atau spam. Simpan rapat password apapaun bahkan dengan pacar.
Dan yang tak kalah penting, selalu berikan sumber ketika akan berbagi info.
Dan yang tak kalah penting, selalu berikan sumber ketika akan berbagi info.
Mari Terus Kembangkan Dampak Positif!
1. Kreativitas yang Menghasilkan
Sekarang, apapaun dapat dijual dengan menggunakan media sosial. Mulai dari pakaian, perabot rumah tangga, bahkan jasa seperti design dapat melalui media sosial. Optimalkan media sosial kita untuk mengekspresikan kreativitas kita yang dapat menghasilkan. Media Sosial tak sekadar gaya hidup saja.
2. Membangun Relasi dan Komunitas
Bergabung dengan berbagai komunitas satu minat untuk menambah relasi. Dengan banyaknya teman, kita akan mudah mengembangkan kehalian positif kita. Hati-hati! Ketika sudah tidak beres dan tidak cocok, segera tinggalkan.
3. Berbagai Pengetahuan
Informasi begitu cepat menyebar. Ilmu yang kita punya, dapat lebih mudah untuk dibagi. Bagikan ilmu yang kita miliki agar hidup kita lebih bermanfaat.
4. Menolong Orang dan Empati
Tak lupamedia sosial juga dapat membantu orang lain. Misal, menyebarkan berita untuk donasi serta memberikan berita duka agar kita bisa saling tolong menolong.
Secanggih-canggihnya dunia maya, kita tak pernah tahu bagaimana kenyataan yang sebenarnya. Jadi, pentinglah dunia nyata. Tersenyumlah dengan orang yang nyata di depanmu sebelum kamu tersenyum-senyum sendiri dengan layar HP-mu. Pengakuan orang langsung terhadapmu tentu saja lebih menyenangkan daripada dari balik HP-mu.
Sumber :
Buku Cakap Bermedia Sosial, Kominfo : 2016
0 comments:
Posting Komentar