Sa'dayka sudah usia 6 bulan. dia sedang aktif-aktifnya untuk memasukkan semua benda ke mulutnya. Apalagi, sekarang dia sudah lancar sekali merangkak dan memanjat benda yang lebih tinggi. Ketika mengendarai baby walker, dia bisa meraih apapaun yang ada di dekatnya. Dia akan bersuka cita jika mendapatkan barang yang menarik matanya. Seketika, hap! Masuklah benda yang sebenarnya bukan makanan ke mulutnya.
Ketika makan, Sa'dayka tidak mau disuap. Dia akan mengunci mulut atau jika sudah terlanjur masuk, dia akan menyemburkan makanan. Akhirnya, saya menaruh makanan di mejanya. dia yang akan memakan sendiri. dengan lahapnya, dia menghabiskan semua makananya.
Tapi, ternyata akan menjadi masalah jika kita tidak menjaga kebersihannya. Akan terjadi berbagai penyakit yang mengintainya, salah satunya diare. Diare ini memang penyakit yang banyak dinilai 'wajar' oleh orang tua. Bahkan, ada orang tua yang bilang, anak diare akan lebih pintar.
Benarkah?
Yuk, mengenal diare terlebih dahulu.
Diare merupakan penyakit penyebab kematian bayi di Indonesia hingga 31,4%! Ciri-ciri diare pada bayi yaitu perubahan mendadak pada BAB bayi, dengan frekuensi lebih sering dan lebih cair dari biasanya. Jadi, diare tidak sekadar cair ya, Bunda. Berdasarkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bayi 6-12 bulan BAB masih dianggap normal sehari hingga 4 kali. Bayi yang baru lahir masih dianggap wajar 4-10 kali. Bayi ASI biasanya BABnya memang lebih cair. Jika BAB masih wajar, maka belum dinamakan diare.
Lalu, bagaimana mencegahnya?
Diare ditularkan melalui 4 F, feces, fly, finger, and food. Kita, sebagai ibu menpunyai kendali yang sangat penting untuk mencegah diare pada bayi kita.
1. Sebagai orang yang lebih dewasa, kita terlebih dahulu menjada kebersihan ketika memegang bayi.
2. Menjaga peralatan bayi agar selalu bersih.
3. Jaga lingkungan bayi agar selalu bersih.
4. Memeperhatikan makanan dan minuman yang kita berikan kepada bayi.
5. Memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumisi bayi, mungkin saja bayi ada alergi.
6. Jaga kebersihan tangan bayi.
Ternyata, hampir semua dapat dikendalikan dengan kebersihan tangan kita dan tangan bayi. Kuncinya adalah menjaga kebersihan tangan kita. Kita dapat memulai dengan cuci tangan jika akan menyentuh bayi.
Tapi kesibukan menjadi Ibu terkadang membuat kita luput. Kalau bayi kita tinggal untuk cuci tangan, kita sudah tidak bisa mengawasi bayi lagi. Tahu sendiri kan, bayi baru ditinggal beberapa detik, benda yang ada di dekatnya bisa langsung dilapahnya. Solusinya yaitu dengan menyiapkan pembersih tangan yang aman untuk saya dan untuk bayi dan praktis dibawa ke mana saja. Saya menemukan Cetaphil.
Sumber : http://cetaphil.co.id/ id/langganan/
Saya melakukan cetaphilexperience dengan meneteskan cetaphil ke tangan Sa'dayka sebelum makan. Cetaphil tidak berbau dan sangat lembut. Jadi, Sa'dayka tidak bersin-bersin bau alkohol.
Cara menggunakan Cetaphil:
Jika dengan air : Uasapkan pada kulit, gosok dengan lembut, bilas dengan air.
Tanpa air : Usapkan pada kulit, gosok dengan lembut, bersihkan degan handuk.
Jadi, selalu siapkan Cetaphil untuk cegah diare pada bayi dan anak kita kita, ya, Bund! Sebagai awal perlindungan tangan kita dan bayi kita :)
Sumber :
https://www.infodokterku.com/index.php/en/98-daftar-isi-content/data/data-kesehatan/210-data-angka-diare-di-indonesia
http://www.infodokterku.com/index.php/en/85-daftar-isi-content/info-penyakit/penyakit-menular/103-penanganan-diare-pada-bayi-dan-anak-balita-di-tingkat-rumah-tangga
http://www.parenting.co.id/bayi/kenali+jenis+pup+bayi
http://cetaphil.co.id/langganan/
Wah bisa untuk apa saja dan aman ya? Aku juga cocok pakai Cetaphil :)
BalasHapusBayiku juga cocok cocok aja sih. Iya gak bikin alergi ;) suka deh
HapusBayiku juga cocok cocok aja sih. Iya gak bikin alergi ;) suka deh
HapusSeperti taglinenya 'every age', jadi dari baby sampe emak2 bisa pake nih. Sip!
BalasHapusSampai mbah mbah jugaaak... Hahaha
Hapus