Sebenarnya, bekerja sesuai passion perlu nggak, sih?
Duh... Enak banget ya si Eej kerja sesuai hobinya. Pasti nggak pernah stress! Bawaannya hepi terus! Pengen deh kayak gitu. Nggak kayak aku. Tertekan terus!
Pernash nggak kepikiran kayak gitu?
Wajar dong ya.... Namanya juga hidup. Terkadang rumput tetangga memang lebih hijau. Padahal rumput kita sebnarnya lebih indah karena ketutup bunga.
Ada beberapa tipe orang, sih. Tapi bahagia atau tidak bahagia memang kita yang menentukan. Awalnya, saya ingin menulis ini karena lihat suami saya yang stress banget kalau kerja di kantor! Wkwkwkwk. Padahal saya sebagai istri sudah menstimulasi (ceilah stimulasi) dengan mengajask ke pusat perbelanjaan agar dia pede kerja di kantor. Tapi tetap saja dia stress tiap mau ngantor. Hasilnya, dia 'nyambi' freelance untuk kerja di outdoor.
Beda dengan saya. Wkwkwkwk. Dulu saya pernah melamar pekerjaan yang nggak ada hubungan dengan saya sama sekali. Marketing fashion anak. Wkwkwkkw. Itu kenapa sekarang saya suka gamis bunga bunga ala princess. Kayaknya saya terlanjur jatuh cinta dengan pekerjaan saya itu, yang Gak Saya Banget!!
Ni, foto saya dulu...
Dan waktu kerja jadi lumayan lah ya...
Sekarang...
Nah, saya mau kasih tips bagaimana jika kita terlanjur bekerja tidak sesuai passion. Ini tips tapi belum ampuh diterapkan suami saya. Hahaha. Baru ampuh untuk saya ya. Kali aja pembaca di sini ampuh
1. Tujuan
Tujuan kita kerja apa. Misal, daripada nganggur malu yaudah deh yang penting ada duitnya. Atau... Di sini enak, kita bisa sholat tepat waktu. Atau bisa diisi sendiri ya... Kalau perlu tempel di mana pun agar ingat.
Tujuan kita kerja apa. Misal, daripada nganggur malu yaudah deh yang penting ada duitnya. Atau... Di sini enak, kita bisa sholat tepat waktu. Atau bisa diisi sendiri ya... Kalau perlu tempel di mana pun agar ingat.
2. Sisipkan hobi
Saya sebagai marketing kerjannya ngomyang alian ngomong terus. Yang awalnya gak.bisa jualan jadi bisa. Saya menyisipkan hobi menggambar saya. Ketika jualan saya membuat desain untuk jualan. Ketika ada customer ulang tahun, saya ucapkan dengan gambar di fb nya ;)
Saya sebagai marketing kerjannya ngomyang alian ngomong terus. Yang awalnya gak.bisa jualan jadi bisa. Saya menyisipkan hobi menggambar saya. Ketika jualan saya membuat desain untuk jualan. Ketika ada customer ulang tahun, saya ucapkan dengan gambar di fb nya ;)
3. Cari partner
Awalnya saya kesulitan karena memang latar belakang saya yang jauh banget dengan dunia fashion anak-anak. Saya mulai ke pabrik berkenalan dengan satu per satu penjahitnya, yang mayet, bagian gudang, dll. Saya kenali mereka satu satu bahkan saya belajar. Saya sekarang bisa mayet lho. Wkwkwkw. Nah, akhirnya saya menemukan teman untuk curhay masalah kerjaan. Saya mulai enjoy deh. Tapi jangan hanya kita yang.curhat, ya. Partner kita juga curhat ke kita juga.
Awalnya saya kesulitan karena memang latar belakang saya yang jauh banget dengan dunia fashion anak-anak. Saya mulai ke pabrik berkenalan dengan satu per satu penjahitnya, yang mayet, bagian gudang, dll. Saya kenali mereka satu satu bahkan saya belajar. Saya sekarang bisa mayet lho. Wkwkwkw. Nah, akhirnya saya menemukan teman untuk curhay masalah kerjaan. Saya mulai enjoy deh. Tapi jangan hanya kita yang.curhat, ya. Partner kita juga curhat ke kita juga.
4. Banyak tanya, banyak belajar, banyak praktek
Untuk orang yang odong odong kayak saya memang harus muka tembok. Saya sering diketawain karena saking nggak ngerti. Hahaha. Saya mulai praktek sendiri untuk mengukur baju pelanggan. Saya mulai familian dengan lingkar badan, lingkar kepala, dan istilah lain di dunia perjahitan. Karrna banyak yang pesan baju model.princess, saya menghafal princess dan bajunya. Awalnya, saya cuma tahu cinderella. Itu pun saya hanya tahu.ceritanya. Nggak tahu bajunya. Sekarang, kalian boleh tes saya baju princess mulai daru pakaian tidur sampai menikah. Mulai yang casual sampai glamour. Wkwkwkkw. Bahkan, sampai menghayatinya baju saya menikah ala ala princess juga. Hahaha. Duh saya ketawa mulu.
Untuk orang yang odong odong kayak saya memang harus muka tembok. Saya sering diketawain karena saking nggak ngerti. Hahaha. Saya mulai praktek sendiri untuk mengukur baju pelanggan. Saya mulai familian dengan lingkar badan, lingkar kepala, dan istilah lain di dunia perjahitan. Karrna banyak yang pesan baju model.princess, saya menghafal princess dan bajunya. Awalnya, saya cuma tahu cinderella. Itu pun saya hanya tahu.ceritanya. Nggak tahu bajunya. Sekarang, kalian boleh tes saya baju princess mulai daru pakaian tidur sampai menikah. Mulai yang casual sampai glamour. Wkwkwkkw. Bahkan, sampai menghayatinya baju saya menikah ala ala princess juga. Hahaha. Duh saya ketawa mulu.
5. Cari tahu kompetitor
Setiap pulang kantor, saya ke toko baju fashion anak untuk melihat kompetitor. Bahan bajunya, harga, dll. Dari sana kita bisa membandingkan atau kita jadi terinspirasi.
6. Bersyukur
Ini sebenarnya ujungnya. Alhamdulillah. Kita harus bersyukur karena mempunyai pekerjaan. Karena banyak sekali orang yang tak seberuntung kita. Walaupun kerja kita nggak sesuai passion, kalau kita bisa bermanfaat untuk orang lain, insya Allah kita tetapp mendapatkan kebahagiaan sama dengan atau lebih dengan yang bekerja sesuai passion!
Ini sebenarnya ujungnya. Alhamdulillah. Kita harus bersyukur karena mempunyai pekerjaan. Karena banyak sekali orang yang tak seberuntung kita. Walaupun kerja kita nggak sesuai passion, kalau kita bisa bermanfaat untuk orang lain, insya Allah kita tetapp mendapatkan kebahagiaan sama dengan atau lebih dengan yang bekerja sesuai passion!
Tetap senyumbahagia ya... Apapun kondisinya ;)
baju princess ada kategorinya juga ya? baru tahu haha... maklum anak saya laki semua jadi ga pernah beli princessan. salam kenal mbak. saya baca blog mbak dari blog mbak nunung nurlaela.
BalasHapusTermakasih sudah mampir. Sebenarnya tulisan saya belum saya edit eh kepencet post :0 Iya, baju princess ada macamnya. :) Nanti saya tulis di bog, deh kategorinya. Hihii.
Hapusmantap kak
BalasHapusjual adidas original