Seminggu yang lalu dompet suami saya hilang. Untuk pertama kalinya, dompet suami saya hilang. Tentu saja suami saya langsung panik. Hal ini tidak hanya terjadi pada suami saya. Bisa terjadi pada siapapun. Lantas apa yang harus dilakukan ketika dompet hilang?
Tenangkan Diri sambil mengingat-ingat.
Terkadang,
kalau kita panik, kita hanya akan merunyamkan keadaan. Pernah kan, ketika lupa,
semua diobrak abrik. Bukannya barang ketemu, malah tambah sembunyi. Lebih
bijaknya lagi, kita diam sejenak. Yang muslim bisa istighfar dulu atau sholat.
Ingat-ingat kapan terakhir kita memegang dompet. Lalu cari pelan-pelan.
Telusuri Jalan
Telusuri Jalan
Kita
bisa telusuri jalan yang kita lewati. Saya pernah kehilangan dompet di
Klithikan. Saya telusuri jalan. Alhamdulillah ada Pak Tukang Parkir yang jujur
menyimpan. Dompet saya pun kembali. Beda orang beda nasib, ya. Suami saya
kurang beruntung. Sudah menelusuri tetapi tidak ketemu.
Telpon Bank untuk Memblokir
Telpon Bank untuk Memblokir
Jika
sudah dicari tidak ada, telpon bank yang terkait dengan segala kartu yang ada
di dompet kita. Misal, kartu ATM, kartu kredit, atau buku tabungan. Blokir
segala macam transaksi sampai kita mendapatkan yang baru.
Print Foto KTP atau Fotokopi KK
Jika
kita punya foto atau scan KTP, kita bisa segera print. Jika tidak ada bisa
fotokopi Kartu Keluarga. KTP atau KK sangat penting untuk mengurus surat
kehilangan di polsek.
List Semua yang Hilang di Dompet
Jika
kita langsung ke polsek, takutnya kita terburu-buru lalu lupa. List dulu di kertas
atau HP, atau apapun yang bisa untuk mencatat apa saja yang hilang.
Cek Kesehatan di Puskesmas untuk SIM
No 6
atau 7 bisa dibalik, ya. Tergantung dekat jauhnya. Jika SIM juga hilang, jangan
lupa untuk tes kesehatan di puskesmas untuk lampiran pembuatan SIM baru.
Urus Surat Kehilangan di Polsek Terdekat
Urus
surat kehilangan terdekat. Jangan lupa difotokopi agar tidak bolak balik.
Ke Kecamatan Urus KTP, ke Polres Urus SIM dan STNK, dan ke Kantor terkait lainnya.
Setiap
daerah punya kebijakan masing-masing tapi cenderung sama. Segera datang ke
kantor terkait untuk mencari persyaratan selanjutnya. Misal, STNK butuh ke
radio.
Lalu,
bagaimana agar jika suatu hari jika kehilangan dompet tidak ribet? Untuk
antisipasi kita juga perlu meminimalkan ribet kalau-kalau dompet kita hilang
lagi. Moga-moga nggak, ya.
Sodaqoh
Jangan-jangan
kita kurang sodaqoh. Jadi, di’paksa’ Allah untuk sodaqoh. Bisa jadi. Jadi,
setiap ada pemasukan, usakanlah selalu disodahkan minimal 2.5%. agar uang kita
berkah. Aamiin.
Pisah-pisahkan Kartu
Kemarin,
suami termasuk beruntung karena yang hilang ‘hanya’ SIM, uang, dan kartu-kartu
anggota. Alhamdulillah KTP, STNK, dan kartu ATM ada di dompet berbeda. Nah,
kita bisa memisahkan kartu-kartu tersebut di beberapa lokasi. Misal, yang ada
di dompet selalu kita bawa SIM dan uang receh. Atau terserah saja sesuai dengan
kebiasaan, ya.
Bawa Uang Cash Secukupnya
Bawa
uang cash secukupnya, saja. Misal, kalau bawa motor cukup untuk jaga-jaga
tambal ban, bensin, dan makan jika di jalan.
Menggunakan Uang Elektronik Sakuku
Jaman
sekarang, kita lebih ‘perhatian’ dengan HP daripada dompet. Terkadang, kita
lebih lengah pengawasannya dengan dompet daripada HP. Apalagi anak muda.
Menurut ‘demographic will drive the future of banking’ yang didapat dari BCA, populasi
Indonesia sebagian besar didominasi oleh anak muda.
BCA,
akhirnya mengeluarkan uang elektronik yang mempermudah anak muda, yang siap
dipakai di mana pun ‘hanya’ bermodalkan gadget. Tinggal download saja
aplikasinya di Play Store atau App Store, maka kamu sudah bisa punya uang elektronik
di HP-mu.
Keuntungan jika kita punya aplikasi Sakuku adalah:
- HP terlahir sebagai anak kandung, sehingga kita lebih memperhatikan HP daripada dompet. Hehe. Jadi, uang lebih aman. Tuyul juga belum bisa ngambil uang elektronik ini karena tuyul hanya bisa mengambil dalam bentuk lembaran. ;)
- AMAN! Setiap transaksi menggunakan PIN Sakuku sehingga hanya bisa diakses oleh pemilik Sakuku tersebut.
- PRAKTIS! Kita tidak perlu menggunakan uang cash. Saldo di Sakuku sampai 1 juta rupiah. Jika kamu aktivasi ke Sakuku Plus, bisa sampai 5 juta rupiah. Bisa banget kalau ‘hanya’ untuk jajan sehari-hari.
- HEMAT! Kalau kita beli di supermarket, biasanya harga belakangnya Rp xxxx.678,00. Permen saja tidak bisa kan untuk kembalian? Dengan Sakuku, uang yang keluar sama dengan struk yang harus dibayarkan.
- RAMAH LINGKUNGAN. Kita nggak perlu bawa uang dan kartu ke sana ke mari karena dengan Sakuku, kita bisa mengambil uang di mesin ATM BCA yang berlogo Sakuku di seluruh Indonesia, lewat aplikasi! Wuih, keren! Transfer juga mudah.
SIMPEL!
Asyiknya, ada fitur di Sakuku bernama Split Bill. Jika kita ke restaurant
bareng teman-teman, tagihannya kan satu. Jangan khawatir, dengan aplikasi Sakuku,
kita dapat split bill dengan teman-teman kita. Mau bagi rata, atau beda-beda
tidak jadi masalah.
Nah,
berikut Fitur dari Sakuku
Nah, sekarang sudah siap semua, kan? Semoga tidak
kehilangan dompet lagi, ya. Terus berhati-hati. Kalau kamu punya tips lain,
silakan berbagi di kolom komentar, ya. Terimakasih :)
Mak turut berduka cita atas dompet suami yg hilang. Btw aku belum mudeng aplikasi sakuku mak, bedanya sama rekening tabungan/rekening biasa apa ya?
BalasHapusSakuku itu kayak uang virtual gitu sih. Semacam flazz tapi untuk anak muda, tanoa kartu, dan diinstall di hp. Jadi kita bisa transfer lewat hp, berbagi bill makan, bahkan ambil uang di atm yanpa harus pakai kartu ;)
Hapus