Setelah menjadi ibu-ibu tentu saja tidak mau berhenti belajar, kan, ya? Kalau ada waktu luang, selalu ingin menimba ilmu lebih bagaiana merawat anak atau menimba ilmu lainnya. Biasnya formatnya seminar. Tapi, kadang galau, anak ikut nggak ya?
Saya pernah mengambil keputusan kedua-duanya. Pernah saya ajak, pernah juga tidak saya ajak. Lalu apa saja, sih petimbangannya anak saya ajak atau nggak?
Pertama,
REstu dari suami. Karena saya LDR-an jadi ya ini nomor satu. Kalau saya seminar tanpa ijin suami, saya dosa besar.
Kedua,
Saya lihat dulu seminar apa. Kalau seminar parenting biasanya ada kids corner. Nah, kita bertanya ke panitia kids orner apakah sesuai dengan usia anak kita atau tidak. di belakang apakah ada ruangan untuk anak atau tidak. Seminar berupa pelatihan atau seminar satu arah saja. Misal, seminar fotografi yang ada prakteknya kan repot kalau bawa anak, ya. Jangan lupa minta ijin ke panitia, apakah boleh membawa anak dengan usia sekian boleh atau tidak.
Ketiga,
Lihat kondisi anak. Ini penting sekali, ya. Bukan hanya kita nyaman, tapi anak juga harus nyaman. Kalau anak sedang batuk pilek, sebaiknya tidak perlu diajak karena biasanya rewel. Kalau saya biasnaya saya cancel juga itu acara. Hahaha. Gejala pilek atau batuk pun saya tetap tidak ajak anak, karena kalau tidak nyaman, dia akan rewel. Yang ada kita nggak jadi menyerap ilmu dari seminar.
Kalau saya, tiga itu cukup untuk memutuskan apakah saya mengajak anak atau tidak.
Jika iya, apa yang harus saya lakukan?
Pertama,
Berdoa dan minta doa restu suami
Sebelum memutuskan, ucapkan bismillah agar keputusan yang kita ambil benar dan diberkahi Allah. Jangan lupa doa restu suami. Kalau saya tambah doa restu orang tua dan adek-adek saya. Hahaha. Kalau perlu pamit teman-teman di grup WA. Rempong ya, Cin. Doa ini sepele tapi penting, ya...
Kedua,
Persiapan transportasi yang nyaman.
Saya dan Day pernah ke seminar naik ojek motor, taksi, pakai supir pinjem mobil bapak, naik motor sendiri juga pernah. Haha. Setiap orang tua pasti punya pertimbangan masing-masing, ya. Kalau dekat, saya memilih naik motor sendiri, karena Day suka banget "ngeng-ngeng" pakai motor. Kalau jauh ya pakai mobil atau taksi. Biasanya kalau waktu semiar agak lama, saya pakai mobil agar bisa bawa stroller untuk membobokkan bayi.
Ketiga,
Barang apa saja yang dibawa?
1. Diapers 5 pcs. Lebay ya saya. Iya, karena pernah kejadian, Day pup dan nggak nyaman dengan tempat baru. Jadi dia nggak mau pup di toilet. Maunya di diapers. Akhirnya, butuh banyak,
2. Baju ganti 2 pasang lengkap. Termasuk kaos kaki.
3. Cemilan dan air minum bayi.
4. P3K bayi.
Kalau saya minyak telon yang ada anti nyamuknya. Kadang ruang smeinarnya ada nyamuk.
Minyak kayu putih. Kadang ruang seminarnya terlalu dingiiiiin.
Minyak tawon. Kadang anak terllau semangat jadi suka kejedot.
Bedak bayi. KAdang, bayi suka gerah.
5. Mainan dan atau buku.
Pernah kejadian, kids cornernya penuh banget! Akhirnya main sendiri, deh. Untung bawa mainan Kalau Day suka buku dan mainan susun-susun.
6. HP, charger dan powerbank.
Ini sebnarnya nomor satu, ya. Eh nggak, ding. Diaper lebih penting. Hehe. HP untuk mendokumentasikan seminarnya.
7. Dompet dan isinya
8. Gendongan
9. Tissue basah
10. Kain lap
11. Stroller jika diperlukan
Keempat,
Siapa saja yang diajak?
Selama ini saya seminar kalau nggak bawa suami ya adek saya. Haha. Mereka memang tim saya yang sangat baik. :D Saya pernah melihat ada beberapa yang bawa eyang dari anak juga. Kalau saya,
Kelima,
Pasrah
Jika tidak dibawa,
Pastikan penitipan yang aman. Bisa Daycare atau ke saudara, ya. Kalau yang ini, bisa baca di post saya sebelumnya, di sini :D
Saya pernah mengambil keputusan kedua-duanya. Pernah saya ajak, pernah juga tidak saya ajak. Lalu apa saja, sih petimbangannya anak saya ajak atau nggak?
Pertama,
REstu dari suami. Karena saya LDR-an jadi ya ini nomor satu. Kalau saya seminar tanpa ijin suami, saya dosa besar.
Kedua,
Saya lihat dulu seminar apa. Kalau seminar parenting biasanya ada kids corner. Nah, kita bertanya ke panitia kids orner apakah sesuai dengan usia anak kita atau tidak. di belakang apakah ada ruangan untuk anak atau tidak. Seminar berupa pelatihan atau seminar satu arah saja. Misal, seminar fotografi yang ada prakteknya kan repot kalau bawa anak, ya. Jangan lupa minta ijin ke panitia, apakah boleh membawa anak dengan usia sekian boleh atau tidak.
Ketiga,
Lihat kondisi anak. Ini penting sekali, ya. Bukan hanya kita nyaman, tapi anak juga harus nyaman. Kalau anak sedang batuk pilek, sebaiknya tidak perlu diajak karena biasanya rewel. Kalau saya biasnaya saya cancel juga itu acara. Hahaha. Gejala pilek atau batuk pun saya tetap tidak ajak anak, karena kalau tidak nyaman, dia akan rewel. Yang ada kita nggak jadi menyerap ilmu dari seminar.
Kalau saya, tiga itu cukup untuk memutuskan apakah saya mengajak anak atau tidak.
Jika iya, apa yang harus saya lakukan?
Pertama,
Berdoa dan minta doa restu suami
Sebelum memutuskan, ucapkan bismillah agar keputusan yang kita ambil benar dan diberkahi Allah. Jangan lupa doa restu suami. Kalau saya tambah doa restu orang tua dan adek-adek saya. Hahaha. Kalau perlu pamit teman-teman di grup WA. Rempong ya, Cin. Doa ini sepele tapi penting, ya...
Kedua,
Persiapan transportasi yang nyaman.
Saya dan Day pernah ke seminar naik ojek motor, taksi, pakai supir pinjem mobil bapak, naik motor sendiri juga pernah. Haha. Setiap orang tua pasti punya pertimbangan masing-masing, ya. Kalau dekat, saya memilih naik motor sendiri, karena Day suka banget "ngeng-ngeng" pakai motor. Kalau jauh ya pakai mobil atau taksi. Biasanya kalau waktu semiar agak lama, saya pakai mobil agar bisa bawa stroller untuk membobokkan bayi.
Ketiga,
Barang apa saja yang dibawa?
1. Diapers 5 pcs. Lebay ya saya. Iya, karena pernah kejadian, Day pup dan nggak nyaman dengan tempat baru. Jadi dia nggak mau pup di toilet. Maunya di diapers. Akhirnya, butuh banyak,
2. Baju ganti 2 pasang lengkap. Termasuk kaos kaki.
3. Cemilan dan air minum bayi.
4. P3K bayi.
Kalau saya minyak telon yang ada anti nyamuknya. Kadang ruang smeinarnya ada nyamuk.
Minyak kayu putih. Kadang ruang seminarnya terlalu dingiiiiin.
Minyak tawon. Kadang anak terllau semangat jadi suka kejedot.
Bedak bayi. KAdang, bayi suka gerah.
5. Mainan dan atau buku.
Pernah kejadian, kids cornernya penuh banget! Akhirnya main sendiri, deh. Untung bawa mainan Kalau Day suka buku dan mainan susun-susun.
6. HP, charger dan powerbank.
Ini sebnarnya nomor satu, ya. Eh nggak, ding. Diaper lebih penting. Hehe. HP untuk mendokumentasikan seminarnya.
7. Dompet dan isinya
8. Gendongan
9. Tissue basah
10. Kain lap
11. Stroller jika diperlukan
Keempat,
Siapa saja yang diajak?
Selama ini saya seminar kalau nggak bawa suami ya adek saya. Haha. Mereka memang tim saya yang sangat baik. :D Saya pernah melihat ada beberapa yang bawa eyang dari anak juga. Kalau saya,
Kelima,
Pasrah
Jika tidak dibawa,
Pastikan penitipan yang aman. Bisa Daycare atau ke saudara, ya. Kalau yang ini, bisa baca di post saya sebelumnya, di sini :D
Kalo udah gedean enak tuh. Tinggal bawa satu stel baju cadangan aja. Kayak Ais
BalasHapusKok udah ke post ya... perasaan masih di drft. Wkwkwkw. Jadi malu eyke... Btw makasih ya Mak Diba komennya. Hihihi. Iya, kalau udah gedhe mah gampiiilun :D
HapusKalo udah gedean enak tuh. Tinggal bawa satu stel baju cadangan aja. Kayak Ais
BalasHapus