Asslamua'alaikum
Cukup sulit untuk memvideo agar pas. Hahaha. Anak saya kan bukan artis, ya... Jadi ya mencari momen dan pas dengan video yang sesuai dengan materi lumayan sulit. Jadi maaf ya kalau agak maksa. Yang penting lebih paham dan bisa diterakpan ke diri saya sendiri, sukur-sukur yang baca juga.
Nah di materi 8 ini menjadikan nasihat sebagai pengalaman. Sebenarnya saya agak kurang setuju dengan contohnya karena kalau kids jaman now nggak mau ya dibanding-bandingkan dengan orang tuanya.
Jadi contoh pada materi IIP Bunda Sayang adalah:
⛔Kalimat Tidak Produktif:
“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”
✅Kalimat Produktif:
“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.
Kalau kids jaman now dibanding-bandingkan dengan ibunya, biasanya marah tuh. Iya nggak, iya nggak? Nah, kalau untuk saya lebih baik langsung saja. Sedih, kan barangnya tertinggal. Lain kali persiapkan segala sesuatunya pada malam hari menjelang tidur, ya....
Pada contoh video anak saya saya awalnya juga mengatakan kalau ibu menggunting hati-hati. Tapi sebenarnya saya nggak mantap, tu. Lebih baik bilang, " Lain kali hati-hati, ya...."
Begitu...
Oh, iya bagi yang baru saja gabung, bisa lihat praktek materi Institut Ibu Professional yang Kelas Bunda Sayang di sini, ya....
Selamat praktek! Semoga bermanfaat!
Komunikasi Produktif diambil dari Materi Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
/Tim Fasilitator Bunda Sayang #3/
dengan Sumber bacaan:
Albert Mehrabian, Silent Message : Implicit Communication of Emotions and attitudes, e book, paperback,2000
Dodik mariyanto, Padepokan Margosari : Komunikasi Pasangan, artikel, 2015
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Komunikasi Produktif, Gaza Media, 2014
Hasil wawancara dengan Septi Peni Wulandani tentang pola komunikasi di Padepokan Margosari
0 comments:
Posting Komentar